Saturday, November 26, 2016

Bagaimana penerbangan dalam satu minggu ke depan??

Anda-anda yang sering menjalani penerbangan ke berbagai tempat di tanah air hendaknya waspada dalam beberapa hari ke depan. Coba perhatikan citra satelit Himawari berikut ini.
http://weather.is.kochi-u.ac.jp/SE/00Latest.jpg

Tampak bahwa di banyak tempat di tanah air terselimuti oleh awan tebal sehingga diperkirakan bila Anda bepergian menuju berbagai tempat akan mengalami gangguan. Gangguan bisa berwujud goncangan ringan sampai pada turbulensi. Hanya wilayah Asia Tenggara yang berada di daratan Asia relatif bebas dari awan-awan dan turbulensi. Ruang udara di atas wilayah Thailand, Myanmar, Kamboja, Vietnam, Laos relatif bebas dari awan-awan besar. Jadi bila anda berkunjung ke negara-negara tersebut maka selama penerbangan bisa tidur dengan nyaman. 
Kecepatan angin di ketinggian 3000 feet dari permukaan menunjukkan angka 10 sampai 20 knots atau kira-kira 5 sampai 10 meter per detik, suatu angka yang tidak begitu besar. Sebagian wilayah Indonesia mengalami angin Timur, Barat daya, dan Barat laut bergantung dimana lokasinya. Variasi arah angin dominan ini dipengaruhi oleh beberapa hal seperti pergerakan semu matahari, meningkatnya suhu permukaan laut di perairan Indonesia dan sekitarnya, La Nina di samudra Pasifik ekuator, dan Dipole mode negatif. Kompleksnya keterkaitan antara komponen-komponen tersebut membawa dampak musim yang kita rasakan saat ini. 
Semoga dalam seminggu ke depan, penerbangan yang Anda rasakan bisa lebih menyenangkan meskipun peluang tentang hal tersebut kecil mengingat interaksi berbagai faktor di atas. Yang tetap harus pula diperhatikan adalah keberadaan badai tropis yang berkembang menjadi topan Takoge di lepas pantai barat Philippina. Jadi tetaplah berhati-hati dan usahakan terbang pada pagi hari.