Pandemi Covid-19 sudah berlangsung beberapa waktu ini. Seratus tiga belas negara terdampak covid, dengan demikian hampir seluruh negara di dunia ini terdapat orang yang positif terpapar virus ini. Banyak negara sudah melakukan lockdown dan sebagian dengan cara lain yang dirasa lebih efektif dalam memutus mata rantai penularannya. Indonesia memilih Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan sejumlah alasan dimana selain bertujuan utama memutus mata rantai penyebaran covid namun juga menjaga agar kegiatan ekonomi masyarakat tetap tumbuh dan berkembang. Bagaimanapun tentu kesehatan merupakan hal yang sangat penting tetapi ekonomipun tidak kalah pentingnya. Bila seseorang sehat maka dia bisa mencari penghidupan yang layak. Tetapi jika ekonominya bagus sementara dia tidak sehat maka tidak ada kemanfaatannya karena dia tidak sempat menikmati hartanya tersebut. Oleh karena kesehatan lebih dinomorsatukan.
Jasa angkutan udara mulai menggeliat meskipun dalam jumlah yang masih sangat terbatas. Belum semua maskapai penerbangan mengoperasikan pesawatnya. Hal ini semata-mata juga untuk membatasi ruang gerak masyarakat mengingat masih rentannya penyebaran wabah covid. Sayangnya, upaya yang sebenarnya lebih ditujukan agar ekonomi lebih berjalan khususnya untuk kalangan dunia usaha ini masih disalahgunakan oleh sebagian orang untuk mudik ke kampung halaman. Surat bebas covid diperjualbelikan sehingga menjadi ladang pencaharian bagi pihak tertentu yang bukan tidak mungkin disalahgunakan. Hal ini memang menjadi ladang bisnis tersendiri. Bahkan dalam jangka waktu tertentu yang makin pendek surat keterangan bebas corona ini berlaku. Orang Indonesia memang begitu kreatif dalam melihat kesempatan dalan kesempitan 🙂.
Penerbangan diperkenankan tapi penumpangnya harus menjaga jarak tertentu, ternyata pelaksanaannya seperti dalam kondisi normal. Beberapa hari yang lalu, orang yang positif covid pun ternyata lolos menjadi penumpang. Maka gegerlah penumpang pesawat tersebut dan masuk dalam pemberitaan media.
Mengajak disiplin masyarakat untuk mentaati protokol kesehatan memang tidak mudah tetapi bukan tidak mungkin suatu saat nanti akan menjadi kebiasaan bangsa Indonesia dengan kesadaran sendiri. Jadi saya yakin bahwa Indonesia dan bangsa-bangsa lain di dunia ini akan makin menyadari akan arti pentingnya kesehatan dan bersama sama menciptakan tata aturan dunia baru yang makin sehat. In sya allah. Amin.
Jasa angkutan udara mulai menggeliat meskipun dalam jumlah yang masih sangat terbatas. Belum semua maskapai penerbangan mengoperasikan pesawatnya. Hal ini semata-mata juga untuk membatasi ruang gerak masyarakat mengingat masih rentannya penyebaran wabah covid. Sayangnya, upaya yang sebenarnya lebih ditujukan agar ekonomi lebih berjalan khususnya untuk kalangan dunia usaha ini masih disalahgunakan oleh sebagian orang untuk mudik ke kampung halaman. Surat bebas covid diperjualbelikan sehingga menjadi ladang pencaharian bagi pihak tertentu yang bukan tidak mungkin disalahgunakan. Hal ini memang menjadi ladang bisnis tersendiri. Bahkan dalam jangka waktu tertentu yang makin pendek surat keterangan bebas corona ini berlaku. Orang Indonesia memang begitu kreatif dalam melihat kesempatan dalan kesempitan 🙂.
Penerbangan diperkenankan tapi penumpangnya harus menjaga jarak tertentu, ternyata pelaksanaannya seperti dalam kondisi normal. Beberapa hari yang lalu, orang yang positif covid pun ternyata lolos menjadi penumpang. Maka gegerlah penumpang pesawat tersebut dan masuk dalam pemberitaan media.
Mengajak disiplin masyarakat untuk mentaati protokol kesehatan memang tidak mudah tetapi bukan tidak mungkin suatu saat nanti akan menjadi kebiasaan bangsa Indonesia dengan kesadaran sendiri. Jadi saya yakin bahwa Indonesia dan bangsa-bangsa lain di dunia ini akan makin menyadari akan arti pentingnya kesehatan dan bersama sama menciptakan tata aturan dunia baru yang makin sehat. In sya allah. Amin.