Lebih dari dua minggu terakhir ini gunung Raung yang terletak di perbatasan Banyuwangi, Jember dan Bondowoso muntah-muntah. Aktivitas tersebut menyebabkan banyak permasalahan seperti pada kesehatan manusia dan aktivitas manusia sehari-hari. Mengingat bahwa debu gunung tersebut mengandung silika maka bisa menyebabkan iritasi baik pada mata maupun saluran pernapasan. Debu juga mengganggu jarak pandang sehingga berpotensi timbul kecelakaan lalu lintas bila cukup tebal. Pada dunia penerbangan aktivitas gunung ini menyebabkan beberapa bandara di sekitarnya ditutup untuk penerbangan. Tercatat bandara Blimbingsari di Banyuwangi, bandara Notohadinegoro di Jember, bandara Ngurah Rai di Bali, dan bandara Selaparang di Lombok berhenti beroperasi karena terpengaruh oleh aktivitas vulkanik gunung Raung.
Pada pesawat, debu dan asap vulkanik bisa menyebabkan kerusakan pada mesin sehingga mengurangi daya dorong dan angkat pesawat seperti bisa anda baca website berikut. Yang menarik dari sisi meteorologi adalah tentang pengaruh angin pada penyebaran abu letusan gunung. Kita mengenal bahwa debu akan disebarkan sesuai dengan arah angin. Pada saat ini angin tenggara mulai menyapu wilayah Indonesia. Namun harus diingat pula bahwa profil angin vertikal belum tentu setiap lapisan/ketinggian mempunyai arah angin yang sama meskipun secara keseluruhan angin tenggara yang dominan. Oleh karena itu wajar jika penyebarannya tidak hanya mengarah ke barat laut gunung Raung. Debu tersebar juga pada arah timur dan barat dari gunung tersebut. Meskipun berbeda dengan letusan gunung Merapi di Jawa Tengah namun dampak yang dirasakan bagi dunia penerbangan memang tidak boleh diremehkan begitu saja. Informasi cuaca yang terus diupdate setiap waktu akan sangat membantu operator dan otoritas penerbangan dalam menentukan waktu yang tepat untuk penerbangan melalui sekitar gunung Raung atau buka tutup bandara di sekitar gunung tersebut yang terkena dampak abu vulkaniknya. Tidak berlebihan kiranya bila kita mengacungkan jempol kepada pihak BMKG atas berbagai informasi cuaca yang disampaikan kepada semua pihak, termasuk di dalamnya masyarakat luas khususnya dalam menanggapi kejadian letusan gunung.
Pada pesawat, debu dan asap vulkanik bisa menyebabkan kerusakan pada mesin sehingga mengurangi daya dorong dan angkat pesawat seperti bisa anda baca website berikut. Yang menarik dari sisi meteorologi adalah tentang pengaruh angin pada penyebaran abu letusan gunung. Kita mengenal bahwa debu akan disebarkan sesuai dengan arah angin. Pada saat ini angin tenggara mulai menyapu wilayah Indonesia. Namun harus diingat pula bahwa profil angin vertikal belum tentu setiap lapisan/ketinggian mempunyai arah angin yang sama meskipun secara keseluruhan angin tenggara yang dominan. Oleh karena itu wajar jika penyebarannya tidak hanya mengarah ke barat laut gunung Raung. Debu tersebar juga pada arah timur dan barat dari gunung tersebut. Meskipun berbeda dengan letusan gunung Merapi di Jawa Tengah namun dampak yang dirasakan bagi dunia penerbangan memang tidak boleh diremehkan begitu saja. Informasi cuaca yang terus diupdate setiap waktu akan sangat membantu operator dan otoritas penerbangan dalam menentukan waktu yang tepat untuk penerbangan melalui sekitar gunung Raung atau buka tutup bandara di sekitar gunung tersebut yang terkena dampak abu vulkaniknya. Tidak berlebihan kiranya bila kita mengacungkan jempol kepada pihak BMKG atas berbagai informasi cuaca yang disampaikan kepada semua pihak, termasuk di dalamnya masyarakat luas khususnya dalam menanggapi kejadian letusan gunung.